Jumat, 30 Desember 2016

Astaghfirullah !! Baru Dibangun, Menara Masjid Tiba-Tiba Roboh

Menara Masjid Al-Jabbar yang terletak di Desa Plumbon, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, yang baru selesai dibangun roboh, Kamis (29/12/2016), sekitar pukul 13.15 WIB. Beruntung, sejumlah pekerja yang berada persis di bawah menara mampu menyelematkan diri sehingga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.




Menara setinggi 30 meter dengan biaya pembangunan Rp 298 juta ini merupakan bagian dari bangunan utama Masjid Al Jabbar yang dibangun dengan nilai Rp 10,8 miliar. Masjid tersebut berdiri di atas lahan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pembiayaan pun digelontorkan dari Pemprov Jabar. Setelah ambruk, bangunan masjid yang terletak di pinggir jalan Pantura ini dipasangi garis polisi.

“Saat mau roboh, sudah ada bunyi dari bangunan menara masjid. Padahal, hari ini (Kamis, kemarin) merupakan hari terakhir pembangunan menara tersebut,” kata salah satu pekerja bangunan masjid sekaligus saksi mata, Carman, di lokasi kejadian.

Menurutnya, selain mengeluarkan bunyi akan roboh, menara ini pun terlihat miring saat mau roboh.

“Jadi, waktu mau robohnya itu kelihatan sekali. Tidak roboh tiba-tiba, karena sejak Kamis pagi angin di sini sedang kencang,” ujarnya.

Lokasi masjid ini terletak di bekas bangunan penelitian pertanian milik Pemprov Jabar. Di kanan kiri masjid tidak terdapat pepohonan, juga tidak terdapat bangunan lain.

Sementara itu, diketahui pembangunan masjid ini terlambat dari waktu yang ditentukan sesuai dengan kontrak yang seharusnya berakhir pada 20 Desember. Pengawasan terhadap pembangunan masjid ini sendiri terbilang lemah, karena merupakan bantuan dari Pemprov Jabar. Pemprov Jabar pun tidak meminta pihak kontraktor dari PT Sumber Baya Jakarta untuk mengajukan penambahan waktu pengerjaan atau adendeum. Tidak diketahui secara pasti apakah pihak rekanan akan mengganti menara tersebut.

“Soal menara yang roboh, kami akan koordinasi dengan Pemprov Jabar, apakah memang perlu diganti atau tidak,” ujar penanggung jawab proyek, Edi.

Menurutnya, meski tidak ada adendeum namun pihaknya akan membayarkan denda sesuai dengan luas bangunan.

“Kita mengerjakan masjid dan menara memang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Saya minta seluruh pekerja jangan terpengaruh oleh ambruknya menara tersebut karena kita memang sedang diburu waktu,” katanya.

Kapolsek Depok Ajun Komisaris Sakur mengatakan, untuk sementara dugaan ambruknya menara tersebut disebabkan oleh angin kencang yang berhembus di sekitar masjid. Pihaknya belum mengetahui secara langsung apakah bangunan menara ini dibuat secara asal-asalan.

Pantauan KC, seluruh material bangunan seperti semen, besi penyangga serta pasir berserakan di lokasi.

“Kita sudah meminta informasi kepada penanggung jawab proyek, dugaannya baru sementara,” katanya.

Menurutnya, pihak kepolisian sebenarnya akan terus bertindak jika ada korban dalam peristiwa ini. Namun, jika tidak ada korban maka pihak kontraktor harus secepatnya berkoordinasi dengan Pemprov Jabar untuk tindak lanjut kemungkinan penggantian menara.

Sumber: http://www.kabar-cirebon.com

0 komentar:

 
.