Jumat, 30 Desember 2016

IBU MALAIKAT YANG SELALU MAU DIREPOTKAN TAPI TIDAK MAU MEREPOTKAN ANAK ANAKNYA, SENYUMNYA SELALU MENUTUP LUKA KITA.BERBAKTILAH SEBELUM SEMUANYA TERLAMBAT

Kisah Sedih Ibu Tua, BPJS serta Uang 12 Ribu Rupiah Saya dan putra saya keluar dari rumah sakit menuju ruang parkir. Mendadak mata tertuju pada seorang ibu tua yang duduk di tangga. Sepintas saya melihat beliau menangis.



Kakak ke mobil duluan… Bubu nyusul sebentar, ” kataku sembari menghampiri ibu itu.
“Ibu kenapa? ” tanyaku.

Sang ibu bergegas menghapus air matanya.
“Gak apa-apa, Neng…” jawabnya.

“Kalau tidak apa-apa kenapa Ibu nangis? ”
“Enggak… Lelah saja katanya… Ibu ingin berobat pakai BPJS, tadi pagi pergi pagi-pagi agar tidak ngantri lama, soalnya bila lama-lama ibu suka tidak kuat lemes. Tidak taunya dokternya baru ada jam 2, ” tuturnya.

“Oh gitu…. Bila gitu Ibu pulang dulu saja yaa, ” kata saya mencoba memberi jalan keluar.

“Uang Ibu tinggal 12 ribu rupiah, Neng… Bila Ibu pulang tidak dapat kesini lagi… 12 ribu ngepas buat biaya ojek pulang… padahal…
Ibu lemes laper… Bingung, ” jawabnya. Kembali bulir itu jatuh.

“Kalau Ibu pulang dari sini juga bagaimana makannya kalau uangnya tinggal buat biaya pulang doang? ”

“Gak tau, Neng… Pokoknya Ibu mah ingin berobat agar sehat, dada Ibu nyesek tidak tahan, ” jawabnya.

“Ibu punya anak? ” bertanya saya.

“Punya, Neng, empat orang, ” jawabnya.

“Anaknya tau Ibu sakit? ” bertanya saya lagi.

“Enggak Neng… Takut nyusahin. Mereka saja udah berat sama anak-anaknya. Bila Ibu ngeluh kasihan takut anak-anak jadi susah……biar saja Ibu sulit sendiri… masih bisa jalan ini. ”

“Lah Ibu sehari-harinya dapet dari mana? ” bertanya saya.
“Ya Ibu mah disuruh-suruh beres-beres, nyuci piring, apa saja mau. Terkadang anak-anak bila ada rezeki ya ngasih, ” jawabnya.

“Hmmmmm….. Ya udah yu Bu… Ibu pulang aja… Istirahat, makan… Jam 2 baru kesini lagi, ” kata saya.

“Gak bisa, Neng…” jawabnya lirih.

“Bisa, Bu… Ada jalan dari Allah…” kata saya seraya menggandeng tangannya.
Ibu. Malaikat yang selalu ingin direpotkan namun tidak ingin merepotkan. Senyumnya menutup luka. Kita anaknya yang perlu peka…

0 komentar:

 
.